Indika Energy Cetak Laba Inti US$ 75.5 Juta di Kuartal I 2018 dan Bagi Dividen US$ 40 Juta

45 tahun bekerja membangun bangsa, Indika Energy terus berkontribusi terhadap pembangunan
Indonesia melalui proyek-proyek strategis berskala nasional

JAKARTA – Perusahaan energi terintegrasi PT Indika Energy Tbk. menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik pada tanggal 26 April 2018 di Jakarta. Setelah 4 tahun mencatat Rugi Bersih, upaya turnaround yang dilakukan oleh Indika Energy membuahkan Laba Inti sebesar US$ 94,5 juta di tahun 2017. Bahkan pada kuartal I 2018, Indika Energy berhasil mencetak Laba Inti sebesar US$ 75,5 juta. Peningkatan efisiensi dan utilisasi aset, konsolidasi Kideco Jaya Agung (Kideco) sebagai anak perusahaan, serta perbaikan harga batubara menjadi landasan peningkatan kinerja Indika Energy secara keseluruhan.

RUPST memutuskan menerima laporan tahunan 2017, mengesahkan laporan keuangan tahun 2017, memberikan pembebasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Komisaris atas segala tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilaksanakan dalam tahun 2017, persetujuan penggunaan laba bersih perusahaan dan pembagian dividen sebesar US$ 40 juta (42,34% dari Laba Inti tahun 2017) atau sebesar US$ 0,007677 per saham, serta menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi.

Kinerja Positif Sejak Tahun 2017

Dalam Paparan Publiknya, manajemen Indika Energy menjelaskan kontribusi Grup Indika Energy selama 45 tahun terhadap pembangunan Indonesia. Anak-anak perusahaan seperti Petrosea, Tripatra, dan Kideco yang masing-masing berdiri pada tahun 1972, 1973, dan 1982, telah banyak memberikan kontribusi untuk pembangunan bangsa, termasuk proyek-proyek strategis infrastruktur dan migas berskala nasional, serta menciptakan lapangan kerja yang besar.

Di tahun 2017, setelah melakukan beberapa inisiatif penting dalam beberapa tahun terakhir, seperti penghematan operasional, perampingan perusahaan, penggunaan modal yang ketat hingga peningkatan produktivitas dan efisiensi, dengan didukung harga batubara yang lebih baik dan stabil dibanding tahun sebelumnya, Indika Energy berhasil mencapai titik balik dan berhasil mencetak Laba Inti sebesar US$94,5 juta dan Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar US$ 335,4 juta pada tahun 2017.

Pada April 2017, Indika Energy berhasil melakukan manajemen liabilitas terkait obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun 2018, dengan menerbitkan obligasi baru bertenor 5 tahun dengan nilai pokok US$ 265 juta dan kupon 6,875% yang akan jatuh tempo pada tahun 2022.

Pada Desember 2017, Indika Energy juga telah menyelesaikan pembelian tambahan 45% saham di Kideco yang menjadikan Indika Energy sebagai pemegang saham mayoritas dengan total kepemilikan di Kideco sebesar 91%. Akuisisi ini dibiayai dengan penerbitan obligasi bertenor 7 tahun dengan nilai pokok US$ 575 juta dan kupon 5,875% yang akan jatuh tempo pada tahun 2024. Keberhasilan penerbitan obligasi ini menunjukkan pengakuan dan kepercayaan dari institusi internasional, bahkan mendapat penghargaan dari The Asset Regional Awards 2017 sebagai obligasi imbal balik tinggi (high yield bond) terbaik.

Sebagai refleksi kemajuan operasional, beberapa lembaga pemeringkat efek internasional telah menaikkan peringkat obligasi Indika Energy. Moody’s misalnya menaikkan peringkat Indika Energy ke Ba3 dengan outlook stabil dan Fitch Ratings menaikkan peringkat Indika Energy ke B+ dengan outlook positif. Keduanya memiliki ekspektasi peningkatan profil kredit Indika Energy setelah akuisisi tambahan saham di Kideco.

Indika Energy juga mendirikan Yayasan Indika Untuk Indonesia (Indika Foundation) yang berakar pada nilainilai luhur bangsa dan memiliki misi untuk membangun manusia Indonesia yang tangguh dan mampu merealisasikan potensi-potensinya. Indika Foundation memprioritaskan program berbasis misi yang sejalan dengan dua tema utama yaitu membangun karakter bangsa dan menyebarkan semangat toleransi. “Pada tahun 2017, strategi turnaround Indika Energy menghasilkan capaian yang baik, didukung oleh perbaikan harga batubara, serta peningkatan efisiensi dan utilisasi aset yang kami miliki. Akuisisi saham mayoritas di Kideco juga memperkuat neraca perusahaan, dan menjadi momentum dalam upaya transformasi Indika Energy untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan,” tutur Arsjad Rasjid, Direktur Utama dan CEO Grup Indika Energy.

Momentum Pertumbuhan Berlanjut di Kuartal I 2018

Sepanjang kuartal I tahun 2018 (Q1 2018), Indika Energy berhasil membukukan Pendapatan Q1 2018 US$ 809 juta, atau meningkat drastis sebesar 264% dibandingkan US$ 222,5 juta di periode yang sama tahun sebelumnya. Faktor utama meningkatnya pendapatan di antaranya berasal dari pendapatan Kideco sebesar US$ 527,8 juta yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Indika Energy, juga pendapatan Petrosea yang meningkat 18% menjadi US$ 68,9 juta berkat bertambahnya bisnis kontrak pertambangan. Selain itu,
pendapatan dari bisnis perdagangan batubara juga meningkat 81% menjadi US$ 108,5 juta.

Laba Kotor Q1 2018 meningkat 709% menjadi US$ 228,8 juta dibanding US$ 28,3 juta di Q1 2017. Sedangkan Laba Usaha meningkat menjadi US$ 196,1 juta dibanding US$ 8,5 juta di Q1 2017.

Sementara itu, Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi dan Pengendalian Bersama Entitas mengalami penurunan menjadi US$ 4,9 juta karena telah terkonsolidasinya Kideco ke dalam laporan keuangan Indika Energy sehingga bagian laba dari Kideco tidak lagi diakui sebagai bagian dari pos ini. Indika Energy membukukan Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar US$ 58,4 juta dibanding US$ 22,1 juta di Q1 2017, juga Laba Inti* di Q1 2018 sebesar US$ 75,5 juta dibanding US$ 23,2 juta di periode yang sama tahun
sebelumnya.

“Ke depan, Indika Energy fokus memanfaatkan keunggulan operasional kami di sektor energi untuk menangkap berbagai peluang usaha. Misalnya Indika Energy akan menginvestasikan US$ 108 juta untuk membangun terminal penyimpanan produk bahan bakar di Kariangau, Kalimantan Timur. Ini menambah capaian kontribusi dan pengabdian Indika Energy terhadap pembangunan nasional, yang telah berlangsung selama 45 tahun,” tambah Arsjad.

* Laba Inti adalah Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di luar keuntungan atau kerugian nonoperasional dan pajak terkait (amortisasi aset tidak berwujud)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Indika Energy berdasarkan RUPST 26 April 2018
Dewan Komisaris:
– Agus Lasmono sebagai Komisaris Utama;
– Richard Bruce Ness sebagai Wakil Komisaris Utama;
– Indracahya Basuki sebagai Komisaris;
– Muhamad Chatib Basri sebagai Komisaris Independen;
– Boyke W. Mukiyat sebagai Komisaris Independen.

Direksi:
– M. Arsjad Rasjid P.M. sebagai Direktur Utama;
– Azis Armand sebagai Direktur;
– Eddy Junaedy Danu sebagai Direktur Independen.

 

 

Source: https://www.indikaenergy.co.id/wp-content/uploads/2018/04/Press-Release-Paparan-Publik-Indika-Energy-2018.pdf