SEMARANG, 10 Desember 2020 – Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB Foundation) bekerjasama dengan Indika Foundation meresmikan Rumah Belajar Batik di Semarang, Jawa Tengah, pada 10 Desember 2020 sebagai upaya peningkatan ekonomi dan menjaga kelestarian budaya.
Batik merupakan salah satu hasil karya bangsa Indonesia yang banyak dikagumi berbagai bangsa. Batik juga menjadi warisan budaya Indonesia yang turut menggerakan perekonomian masyarakat. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, nilai ekspor batik pada semester pertama tahun ini mencapai 21,54 juta dollar AS atau setara dengan 321 miliar rupiah, dan menjadi salah satu pemasukan devisa negara. Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa adalah beberapa negara tujuan utama ekspor batik Indonesia.
Peresmian Rumah Belajar Batik Semarang ini merupakan upaya gotong royong untuk melestarikan budaya nasional serta menggairahkan industri batik di Indonesia. Rumah Belajar ini diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan serta mampu mengurangi pengangguran usia produktif dari kalangan pra-sejahtera melalui pelatihan keterampilan vokasi yang holistik dan terintegrasi.
Lebih dari 120 peserta menerima pelatihan membatik, pendampingan kewirausahaan dan pemasaran secara online sehingga mereka mampu membangun bisnis yang berkelanjutan. Kelompok Batik Sekar Wangi misalnya yang telah menjual sekitar seratus produk batik baik dalam bentuk kain maupun pakaian jadi. Kelompok ini kini terus mengembangkan usaha mereka di wilayah Boja dan mendapatkan bantuan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kendal untuk mengembangkan bisnis serta sanggar mereka.
Pada tahap pertama di akhir pelatihan, setiap kelompok akan menerima bantuan modal usaha dalam bentuk alat dan bahan membatik senilai 5 juta rupiah. Rumah Belajar Batik Semarang juga mengadakan kompetisi antar kelompok setiap triwulan untuk terus mengasah keterampilan batik, meningkatkan kreativitas dan ilmu kewirausahaan. Pemenang kompetisi ini nantinya akan mendapat bantuan modal usaha senilai 10 juta rupiah.
Veronica Colondam, CEO dan Founder YCAB Foundation mengatakan, “Para pengusaha batik yang mandiri dapat terlahir dari Rumah Belajar Batik Semarang dan mereka diharapkan bukan hanya menciptakan lapangan kerja baru, namun mampu memutus siklus kemiskinan yang berkelanjutan serta menjadi pelaku usaha batik yang berperan memperkenalkan batik Indonesia ke seluruh dunia.”
Sementara itu, Azis Armand, Ketua Pengurus dan CEO Indika Foundation menuturkan, “Gotong royong adalah budaya bangsa yang selalu kami junjung, termasuk dalam menggerakkan dan membangun perekonomian Indonesia dan membangun masyarakat. Setiap energi yang kami produksi di Indika Energy Group berjalan selaras dengan pembangunan masyarakat dan program ini diharapkan mampu meningkatkan kemandirian masyarakat sehingga akan berdampak positif pada ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup,”
Sebagai salah satu perusahaan Indonesia dengan diversifikasi usaha yang terintegrasi, Indika Energy tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan energi nasional, namun juga memiliki misi turut membangun sumber daya manusia Indonesia. Indika Energy mendirikan Indika Foundation pada 2017, yang kemudian menjalankan berbagai program dengan dua fokus utama yaitu membangun karakter bangsa dan merawat semangat toleransi.
Sebelumnya, Indika Foundation juga telah berkolaborasi dengan YCAB dalam berbagai program lainnya. Bersama dengan para pihak lainnya, Rumah Belajar Batik ini diharapkan dapat terus melahirkan para pebatik lokal yang menghasilkan karya terbaik